kisruh BBM

  BBM... Sekarang benar-benar jadi topik perbincangan. Bukan hanya dilapisan petinggi pemerintahan, tetapi juga dilapisan masyarakat. Mahasiswa berteriak. Rakyat menjerit. Pemerintah mengeluh tidak aman. Sekarang jadi salah siapa dan siapa yang harus dipersalahkan dan dimintai pertanggungjawabannya? Saya memang bukan mahasiswa yang menyukai hal-hal politik dramatis seperti ini. Tapi tidak ada salahnya untuk membuka mata kita, betapa kacaunya bangsa kita sekarang. 
  Kenaikan BBM sudah tidak bisa dihindarkan lagi, betapa tidak, ini sudah merupakan isu dunia dimana momok harga minyak dunia tidak bisa ditanggulangi lagi kenaikannya. Semakin langka saja nampaknya persediaan minyak dunia kita, kawan-kawan! dalih pemerintah: APBN harus diselamatkan dengan tidak mensubsidi BBM lagi. Apakah itu layak dipertanggungjawabkan? Sementara pembaruan gedung DPR, fasilitas untuk pejabat-pejabat, dan gaji pokok pejabat-pejabat kita sudah memennuhi APBN bangsa ini.
  Sekarang pantaskah rakyat yang harus dikorbankan. Bukan seperti itu para Bapak dan Ibu kami di gedung mewah itu. Pikirkan bahwa kamilah yang menjalankan roda kehidupan bangsa ini. Jangan malah Anda mematahkan kaki-kaki kami. Lantas dengan apa kami harus berjalan jika kalian seperti ini?
  Saya memang tidak mengerti dan hanya orang awam untuk berpendapat disini. Tapi saya merasakan apa yang kedua orang tua saya rasakan. Betapa sulitnya hidup dan bertahan untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya, belum lagi menanggung biaya makan sehari-hari. Jika pemerintah benar-benar menaikan harga BBM sudah barang tentu akan melumpuhkan perekonomian bangsa. Terutama para pemilik angkutan umum yang akan merambat ke harga-harga barang pokok. Lantas menumbuhkan benih-benih penyakit kemiskinan.
  Saran saya sih, sebaiknya tanggulangi dengan tidak memberikan pejabat-pejabat pemerintah fasilitas yang berlebihan. Toh tahun-tahun belakngan ini pejabat terdahulu tetap nyaman dan tidak banyak bertingkah seperti sekarang. Dan secara sosial itu akan lebih baik karna tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial serta lebih menyatu dengan rakyat. Jadi, peran dan tugas mereka akan lebih mudah dilaksanakan karena mereka akan merasakan apa yang rakyat rasakan.
  Untuk menghindari ketergantungan kita terhadap minyak dunia, yaitu dengan mmulai mensosialisasikan bioenergi. Banyak peneliti dan ilmuan Indonesia yang sudah bisa menemukan pengganti minyak bumi dengan benda yang lebih mudah untuk diperbarukan.
  Mungkin  cuma ini yang bia saya utarakan menyangkut kisruh BBM di bumi pertiwi ini. Tetap semangat untuk bngsa Indonesia. Walaupun kita belum bisa terbang, tapi percayalah sayap kita sudah mulai terbentang. Keep fighting rakyat Indonesia. Hidup Mahasiswa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran