ibu

Tidak ada satupun kata yang mampu menggambarkan betapa aku sangat mencintaimu. Kata cinta takkan mampu menggambrkan rasa ini untukmu ibu. Ibu, terima kasih banyak telah melahirkanku. Membawa kemanapun engkau melangkah. Aku sadar ini sungguh merepotkanmu, bukan? Ketika seharusnya engkau dapat beraktivitas seperti seorang wanita yang dapat bergerak bebas, tapi ketika itu engkau harus berdiri dengan susah payah, berjalan dengan tertatih, beraktivitas dengan beribu ergi yang harus dikeluarkan, dan membuat tubuhmu tak secantik masa mudamu. Ibu, ketika aku menuliskan ini, mungkin aku tak bisa membayangkan betapa saat itu engkau mempertaruhkan nyawamu untuk membiarkan aku lahir ke dunia dengan selamat agar aku bisa melihat dunia tempat engkau tersenyum setiap saat. Aku tak bisa membaca sebesar apa engkau selama ini terus tersenyum dihadapanku, membuatku tenang setiap berada disisimu dan dipelukanmu, meskipun sebenarnya beban hidup dan pikiranmu terlalu banyak sehingga engkau pun tak sanggup mengurutkan masalah-masalah tersebut. Ibu, aku ingat ketika engkau berkata padaku bahwa kami anak-anakmu adalah harta terindah yang engkau miliki, tetapi kami anak-anakmu pada saat itu apakah menyadari bahwa engakau adalah harta terindah dalam hidup kami? Ibu, betapa bodohnya kami yang tak pernah memikirkan perasaanmu dan selalu egois hanya ingin perasaan kami yang engkau mengerti. Marah ketika engakau tak mengerti apa yang kami inginkan. Aku tak tahu dari apa hatimu diciptakan sehingga engkau begitu tegar menghadapi hidup ini. Lewat tulisan ini aku hanya ingin engkau mengerti bahwa aku kan berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu seperti engkau menjadi yang terbaik untukku. Aku akan membahagiakanmu ibu, menjadi investasimu dalam hidupmu, dan aku akan menjadi hl yang mampu membuatmu tersenyum setiap saat walupun sejuta masalah diberikan padamu oleh dunia ini. Ibu, aku akan berusaha, terus berusaha, dan berusa....