Dalam 40 Hari (Catatan Kecil Penjemputan Jodohku)

https://za.usembassy.gov/


Katanya jodoh sudah ditakdirkan Tuhan sejak kita masih dalam kandungan Ibu. Ada yang bilang juga kalau jodoh ada di tangan Tuhan tapi kita tetap harus mengambilnya agar menjadi jodoh kita. Lalu, jodoh itu sebaiknya tidak perlu dipikirkan karena nanti akan datang pada waktunya.

Tidak ada jodoh yang terlambat. Tidak ada pernikahan yang telat. Dan tidak ada ikrar akad yang terhambat. Yang ada hanya kesabaran menunggu takdir berkehendak.

Tapi mungkin itu tidak berlaku untukku. Bayangkan saja, usiaku sudah jauh dari muda. Aku bukan lagi gadis belia dengan wajah jelita. Bahkan aku baru saja kehilangan masa-masa sakit perut atau kram akibat datang bulan. Padahal aku masih perawan. It’s too late for me, kan?!

Aku masih sendiri. Ya, aku masih sendiri. Aku ulangi, aku masih sendiri. Di usiaku yang 48 tahun.

Entah apa yang aku lakukan selama ini. Waktu terasa cepat berlalu. Lalu aku tersadar, mungkin aku sudah banyak membuang waktu. Bahkan membuang banyak kesempatan. Bisa jadi!

Tapi tolong jangan cepat menghakimiku. Aku pun berusaha untuk itu. Untuk bertemu dengan jodohku. Untuk pernikahan suci itu. Dan untuk akad yang amat sakral itu.

Inilah bagian dari catatan kecil penjemputan jodohku. Aku bertekad kuat menjemput jodohku. Dalam 40 hari? Terdengar naïf, kan! Kalian boleh tertawa untuk ini. Namun, aku yakin. Imanku meyakini. Tuhanku tak akan ingkar janji. Aku pasti menjemputmu. Pasti! Aku serius! Serius sekali!


Segera diterbitkan novel ‘Dalam 40 Hari (Catatan Kecil Penjemputan Jodohku)’. Insyaa Allah. Tolong didoakan ya, supaya bisa menjadi inspirasi banyak orang, khususnya kaum jomlo. Hehe.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran