Hari yang luar biasa
Terimakasih Tuhan telah memberikan aku jiwa yang bisa merasakan. Jiwa yang selalu Engkau berikan kasih sayang. Jiwa yang selalu Engkau ajarkan rasanya keadilan. Jiwa yang selalu Engkau lembutkan.
Terimakasih telah memberikan hari bersejarah yang terbaik di tanggal 3 Juni 2015. Aku resmi di wisuda. Rasa bangga dan terharu yang aku rasakan karena telah memberikanku kekuatan hingga aku bisa membawa Ibuku ke gedung megah itu. Terimakasih Tuhan, Engkau telah membuat Ibuku bangga dengan tetesan air matanya.
Tetesan air mata itu akan aku ingat dan aku gunakan untuk melangkah dan bertahan di dunia sebenarnya yang orang katakan sangat kejam. Hari itu sangat spesial memberikan hadiah terindah untuk Ibu, kakak, dan yosi. Di hari itu juga rasa perih berkecamuk di hatiku. Ya benar. Tanpa Bapak. Sekitar 5 tahun yang lalu aku diantarkan Bapak menuju gerbang itu memasuki gedung megah itu. Tetapi kepulanganku tidak bersamanya. Sudahkah ini menjadi suratan Tuhan ketika itu? Bagaimanapun, tentu saja Engkaulah Maha Adil yang sesungguhnya.
Sesungguhnya seandainya saat itu bukan Bapak, atau seandainya yang Engkau ambil adalah Ibu, aku rasa tak akan sanggup aku jalani. Terimakasih Tuhan.
Hari ini juga, kejadian luar biasa terjadi. Akhirnya mereka tau bahwa Bapak sudah tidak ada. Akhirnya Engkau membuat mereka tau siapa aku sebenarnya. Aku tidak sedih karena aku yakin Engkau akan memberikan keadilan lainnya untukku.
Terimakasih telah memberikan hari bersejarah yang terbaik di tanggal 3 Juni 2015. Aku resmi di wisuda. Rasa bangga dan terharu yang aku rasakan karena telah memberikanku kekuatan hingga aku bisa membawa Ibuku ke gedung megah itu. Terimakasih Tuhan, Engkau telah membuat Ibuku bangga dengan tetesan air matanya.
Tetesan air mata itu akan aku ingat dan aku gunakan untuk melangkah dan bertahan di dunia sebenarnya yang orang katakan sangat kejam. Hari itu sangat spesial memberikan hadiah terindah untuk Ibu, kakak, dan yosi. Di hari itu juga rasa perih berkecamuk di hatiku. Ya benar. Tanpa Bapak. Sekitar 5 tahun yang lalu aku diantarkan Bapak menuju gerbang itu memasuki gedung megah itu. Tetapi kepulanganku tidak bersamanya. Sudahkah ini menjadi suratan Tuhan ketika itu? Bagaimanapun, tentu saja Engkaulah Maha Adil yang sesungguhnya.
Sesungguhnya seandainya saat itu bukan Bapak, atau seandainya yang Engkau ambil adalah Ibu, aku rasa tak akan sanggup aku jalani. Terimakasih Tuhan.
Hari ini juga, kejadian luar biasa terjadi. Akhirnya mereka tau bahwa Bapak sudah tidak ada. Akhirnya Engkau membuat mereka tau siapa aku sebenarnya. Aku tidak sedih karena aku yakin Engkau akan memberikan keadilan lainnya untukku.
Komentar
Posting Komentar